oleh Belle Biarezky 6 Apr 2020 | Tip Hubungan

Apa pun konsep pernikahan Anda, intim maupun masif, di dalam maupun di luar ruangan, perasaan kawatir akan kelancaran acara tidak dapat dihindari. Apalagi jika Anda dan pasangan juga turut banyak mempersiapkan sendiri beberapa aspek acara, kegelisahan terus-menerus yang disebabkan karena timbul argumen dengan beberapa pihak maupun yang dikarenakan sikap overthinking Anda sendiri patut diwaspadai.
Biasanya ada dua hal yang paling dikawatirkan para calon mempelai: keuangan dan vendor. Di sinilah pentingnya perencanaan anggaran yang ketat sejak awal serta kehati-hatian dalam memilih vendor. Tidak hanya portfolio, chemistry dengan vendor Anda juga hal yang tidak boleh diabaikan karena akan berpengaruh dengan kelancaran komunikasi. Selain itu, pastikan Anda dan pasangan sudah menetapkan sumber pendandaan sebelum menyusun anggaran pernikahan.
Kami telah mengumpulkan beberapa saran dari mereka yang telah berpengalaman mengatasi perasaan tersebut. Simak tips di bawah untuk meminimalisir dan mengatasi perasaan gelisah menuju pelaminan.
1. Jangan terlalu
perfeksionis
Tentunya semua calon pengantin ingin hari spesial mereka berjalan sempurna.
Namun, jangan sampai hal ini memakan pikiran Anda. Biarkan persiapan pernikahan
yang telah berjalan mengalir apa adanya. Ingatkan diri Anda untuk selalu
berekspektasi realistis, terutama jika ada masalah tak terprediksi. Kecewa
boleh, namun kembalilah untuk fokus untuk menyelesaikan masalah tersebut agar
tidak merambat menjadi besar.
3. Cari penengah
Jika kegelisahan menuju pelaminan justru menyebabkan Anda sering bertengkar
dengan pasangan, curahkan perasaan Anda kepada orang terdekat lainnya, seperti
sahabat atau saudara kandung. Selain menjadi tempat mencurahkan perasaan,
mereka juga bisa membantu Anda menemukan solusi, menengahi komunikasi, hingga
mengembalikan semangat positif Anda.

2. Berbagi dengan pasangan
Anda
Jangan ragu untuk menumpahkan segala perasaan dan pikiran lelah maupun bahagia
selama mempersiapkan pernikahan kepada calon pendamping hidup Anda. Sebaliknya,
Anda juga memposisikan diri sebagai tempat si dia mencurahkan segala isi
hatinya. Beban yang menjadi lebih ringan jika dibagi dua bukanlah sebuah mitos.
Bagaimana pun hari pernikahan adalah momen yang dipersembahkan untuk kalian
berdua.
3. Cari penengah
Jika kegelisahan menuju pelaminan justru menyebabkan Anda sering bertengkar
dengan pasangan, curahkan perasaan Anda kepada orang terdekat lainnya, seperti
sahabat atau saudara kandung. Selain menjadi tempat mencurahkan perasaan,
mereka juga bisa membantu Anda menemukan solusi, menengahi komunikasi, hingga
mengembalikan semangat positif Anda.
4. Meditasi
Sisihkan waktu untuk menyingkir dari segala kepenatan dalam persiapan
pernikahan dan tenangkan diri dengan memejamkan mata, mengatur napas, dan mengosongkan
pikiran. Apa pun bentuk meditasi, berdoa maupun yoga, inilah kesempatan Anda
untuk kembali mengontrol emosi dan raga agar pikiran jernih dan positif kembali
lagi.

5.
Ambil cuti tahunan
Jika segala persiapan menuju pelaminan sudah mengambil alih pikiran dan waktu
Anda, tidak ada salahnya untuk mengambil jatah cuti tahunan Anda satu hingga
dua hari. Manfaatkan waktu ini untuk merapikan daftar cek Anda dan menuntaskan
urusan vendor yang tertunda. Setelah itu,
Anda pun bisa kembali beraktivitas kerja seperti sedia kala dengan pikiran yang
lebih tenang sampai Hari H tiba.
6.
Cari kesibukan positif
Jika Anda telah sengaja mengosongkan jadwal di minggu-minggu menuju pelaminan,
daripada menyuapi pikiran dengan perasaan kawatir, isi hari-hari Anda dengan aktivitas
yang berfaedah, seperti paket perawatan kecantikan pra-pernikahan, kelas
kebugaran, maupun bridal bootcamp. Atau, Anda juga bisa mencari beberapa pekerjaan lepas untuk menambah
pemasukan keuangan.
7.
Rehat dari media sosial
Media sosial memang banyak memberi ide dan referensi soal konsep pernikahan.
Tapi, referensi yang terlalu banyak bisa membuat Anda tenggelam ke dalam
pilihan hingga sulit membuat keputusan. Selain itu, penggambaran sempurna yang
muncul di media sosial juga tidak terbendung. Secara tidak langsung, semua hal
itu bisa menimbulkan overthinking yang berdampak pada sikap Anda dalam menjalani
persiapan pernikahan.